MAKALAH
TESTING PSIKOLOGIS SEBAGAI TEHNIK MEMAHAMI
INDIVIDU
“BEBERAPA SOAL KHUSUS DALAM TES PSIKOLOGI”
Logo UNS
1.
Anfa Muarif Wicaksana ( K3110006 )
2.
Benty Wiharani (
K3110013 )
3.
HaningNikitasari ( K3110032 )
4.
Rani Kurniasih (
K3110054 )
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
BAB
III
BEBERAPA
SOAL KHUSUS DALAM TEST PSIKOLOGI
A.
Siapakah yang Berhak Melakukan Diagnosis
Psikologis
Menurut Sumadi Surjabrata
(1984), secara ideal teoritis hanya para ahli psikologi dan mereka yang
mendapatkan latihan khusus untuk lapangan psikodiagnotik berhak melakukan diagnosis psikologi.
Namun dalam
praktek tidaklah demikian, karena ada orang-orang tertentu yang karena
profesinya, melakukan diagnosis pdikologis itu, walaupun mereka tidak mendapat
didikan khusus untuk itu. Misalnya : para dokter, psikiater, guru, konselor,
personalia perusahaan, pimpinan kantor/perusahaan dan sebagainya.
Individu/petugas yang melakukan diagnostik psikologi disebut juga sebagai
Psikodiagnostikus.
B.
Macam-macam kegiatan diagnosis yang
dapat dilakukan yaitu :
v
Diagnosis
untuk keperluan latihan / pendidikan :
Para calon ahli
psikologi dan orang-orang yang mempelajari psikodiagnostik tentu saja dapat
melakukan diagnostis psikologis itu sebagai latihan. Diagnosis psikologis
adalah masalah dapat atau tidak dapat mengerjakan. Oleh karena itu study dalam
lapangan ini perlu dapat melakukan praktikum atau latihan.
v
Diagnosis
mengenai prestasi belajar :
Para pendidik
harus menilai hasil dari kegiatan belajar mengajar dalam kelas dalam mata
pelajaran tertentu yang di bima. Dan kegiatan menilai ini berarti melakuakn
diagnosis, dengan mempergunakan alat tes tertentu. Alat tes yang dipergunakan
disebut juga dengan alat tes prestasi belajar. Tetapi bila dalam hal ini nampak
gejala-gejala kelainan atau ketidak normalan, maka seharusnya mendapatkan
bantuan dari para ahlinya.
v
Diagnosis
dengan mempergunakan tes psikologis :
Diagnosis-diagnosis
yang mendasarkan diri kepada tes, hanya dapat diserhakan atau dikerjakan oleh
ahli psikologi, atau mereka yang mendapatkan pendidikan khusus mengenai testing
psikologis. Karena tes psikologis sebagai alat, manfaatnya tergantu kepada
siapa yang mempergunakan dan bagiman tes itu dipergunakan. Bila dilakukan oleh
orang-orang yang ahli dalam mempergunakannya dengan penuh tanggungjawab, tes
psikologis akan sangat berguna, akan tetapi bila dilakukan oleh orang yang
bukan ahli, mungkin akan sangat berbahaya. Karena hasil atau interprestasi yang
diberikan tidak benar, sehingga konsep diri dan pengertian terhadap individu
yang bersangkutan akan salah, sehingga mempengaruhi kehiupa selanjutnya.
C.
Petunjuk-petunjuk pengadministrasian test :
v
Petunjuk umum
Petunjuk-petunjuk
berikut harus di perhatikan secara sungguh-sungguh dalam pengadministrasian
suatu test :
1)
Dalam memberikan test jangan sampai menyimpang dari
prosedur yang telah digariskan dalam buku petunjuk
masing-masing test.
2)
Usahakanlah
memegang teguh dari kata-kata dan atau kalimat-kalimat yang sudah dicantumkan
dalam petunjuk-petunjuk setiap test.
3)
Pertanyaan-pertanyan
yang diajukan oleh testee selama mereka menerima penjelasan tentang contoh- contoh soal atau soal soal latihan harus dijawab
dengan pedoman sebagai berikut :
-
Jika
pertanyan itu berhubungan dengan penjelasan suatu jawaban soal, maka petunjuk
yang berhubungan dengan itu harus dibaca kembali, jangan diubah, ditambah dan
dikurangi.
-
Jika
pertanyaan itu berhubungan dengan detail-detail dari prosedur, misalnya dimana
jawaban harus diletakkan, cara memberi tanda dan sebagainya, maka hal tersebut
harus dijawab secara langsung. Tegaskan, bahwa setengah mulai mengerjkan test,
tidak boleh mengajkan pertanyaan.
4)
Disamping
memegang teguh pada petunjuk-petunjuk khusus, maka harus dicegah adanya
gangguan-gangguan perasaan atau kehatan, misalnya :
Perasaan takut, tegang,
tertekan, bingung, lelah, sakit, pusing, dan sebagainya pada testee.
5)
Jagalah
sampai testee melihat soal-soal test sebelum waktunya, karena akan Akan
mengganggu konsentrasi baik individu yang bersangkutan dan individu yang lain.
Usahakan jangan sampai terjadi saling kerjasama antara testee satu dengan
lainnya, karena hasil test menjadi tidak valid.
6)
Pakailah
stop watch atau petunjuk waktu lain (jam yang memiliki petunjuk atau jarum detik). Jika memakai petunjuk
waktu jam, catatlah dengan seksama waktu dimulai dan berakhirnya test. Batas
waktu tiap-tiap test harus diikuti dengan teliti dan sungguh-sungguh.
7)
Untuk
menulis jawaban test, dengan member tanda silang (x), dapat dipergunakan alat
tulis : pensil, ball point, atau pulpen. Untuk mengisi data identitas,
sebaiknya diisi dengan bolpoint, menggunakn huruf balok (huruf besar), supaya
mudah terbaca. Kertas buram di persiapkan hanya untuk mengerjakan test bakat
numerical.
v
Petunjuk khusus
Langkah-langkah
pemberian test berikut ini harus
dilaksanakan secara hirarchis oleh pemberi test (tester). Untuk lebih
memudahkan mengikuti petunjuk ini, pemberi test (tester) diharapkan terlebih
dahulu mempelajari petunjuk cara mengerjakan test yang ada pada setiap buku
test.
Berikut ini
langkah-langkah dalam memberikan setiap test :
Ø
Langkah 1 : Meneliti
bahan-bahan testing :
Meneliti macam dan
jumlah bahan-bahan test yang diterima, sebelum test dilaksanakan yaitu :
-
Kelengkapan
buku test (materi)buku ya
-
Jumlah
bukuu test (materi), yang jumlahnya buku yang dibagikan harus sama dengan
jumlah buku pada waktu dikumpulin kembali setelah pelaksanaan test.
-
Lembar
jawaban test
-
Berita
acara test (berisi tentang test yang diberikan dan waktu yang disediakaan.
Ø
Langkah 2 : mengatur tempat duduk
peserta test (testee)
Memeriksa dan mengatur
– jika diperlukan – sehingga tidak ada kemungkinan testee saling bekerja sama,
diusahakan testee dapat duduk dengan posisi yang memenuhi syarat.
Maksudnya jumlah
testee, tempat duduk testee, situasi ruangan, kondisi lingkungan memenuhi
syarat test, sehingga dapat mendukung dicapainya hasil test yang maksimal.
Ø
Langkah 3 : menjelaskan tujuan test,
tata tertib test :
Tujuan diadakan testing
sangat penting disampaikan kepada siswa (testee), karena mengetahui tujuan diadakan testing, maka testee akan memeahami
pentingnya arti dari hasi test bagi diri mereka.
Ø
Langkah 4 :Membagi dan menerangkan
lembar jawaban dan buku test. Perincian langkah – langkah sebagai berikut :
a.
Membagikan
lembar jawaban dan kertas buram ( pada test bakat numerical, dilakukan tes
lebih dahulu setelah itu dilakukan pembagian buku test ).
b.
Sebelum
membagikan buku test itu, beritahukan pada siswa ( testee ), bahwa tidak
diperkenankan untuk membuka buku tes, karena waktu untuk membuka dan
mengerjakan test, akan dilaksanakan secara serentak (bersama-sama).
Katakan : “ JANGAN
MEMBUKA BUKU TEST INI SEBELUM DIPERINTAHKAN.”
Pemberi test (tester) harus yakin
dan pasti bahwa para siswa (testee) sudah mengerti dan memperhatikan perintah
itu.
c.
Pada
waktu membagikan buku test, letakkan buku test secara terbalik, sehingga mereka
tidak dapat membukanya.
d.
Jelaskan
kepada testee (siswa), cara mengisi lembar jawaban, kemudian perintahkan untuk
mengisi keterangan – keterangan yang diperlukan dalam lembar jawaban yang
dimaksud. Pegang dan tunjukkanlah lembar jawaban itu, tunjukkan bagian – bagian
yang perlu di isi (pada pemberi test harus ada buku test dan lembar jawaban
untuk peragaan, dan hal ini penting karena pada masing – masing jenis test
mempunyai petunjuk – petunjuk khusus yang harus di baca dari buku test
tersebut).
e.
Tester
dapat mengatakan demikian :
-
“ TULISLAH NAMA KALIAN, DAN KEMUDIAN
PILIHLAH SALAH SATU DARI PERNYATAAN LAKI – LAKI ATAU PEREMPUAN (L/P) YANG ADA
DIBELAKANG KOLOM NAMA.” Untuk nama ditulis dengan huruf balok (huruf besar agar
mudah dibaca). Untuk mengisi jenis kelamin, dengan cara melingkari pernyataan
yang sesuai dengan testee. Tunggulah sampai testee selesai mengisi.
-
“ KEMUDIAN TULISLAH NOMOR PENDAFTARAN,
NOMOR TESTING, NOMOR INDUK (NOMOR ABSEN), ASAL SEKOLAH, KELAS, JURUSAN.”
Tunggulah.
“ Tulislah nama
fakultas, nama departemen/jurusan yang akan dipilih bila belum dijuruskan.”
Jika testee belum terbagi dalam jurusan – jurusan, kolom ini dikosongkan saja.
Tunggulah sampai selesai di isi.
-
“ KEMUDIAN ISILAH KOLOM TANGGAL LAHIR
SUPAYA DI ISI DENGAN TANGGAL, BULAN DAN TAHUN KELAHIRAN MASING-MASING, SESUAI
DENGAN KELAHIRAN YANG ADA PADA IJAZAH ATAU RAPORT.”
-
Sementara para siswa mengisi kolom
keterangan seperti tersebut di atas, pada lembar jawaban, tester dan
pembantunya memeriksa apakah testee sudah mengisi dengan benar, dengan jalan
berkeliling kelas memeriksa tiap – tiap jawaban siswa.
Ø
Langkah 5 : Membaca petunjuk – petunjuk
test :
-
Setiap bagian test atau test ada
petunjuk cara mengerjakan soal test. Petunjuk itu ada di dalam setiap buku
test. Tester harus membacakan petunjuk cara mengerjakan dan contoh soal dengan
keras, sementara testee (siswa) membacanya dalam hati.
-
Bacalah setiap contoh soal dengan jelas
sesuai dengan penjelasan yang terdapat di dalam buku test masing – masing.
-
Untuk menjaga dan memelihara kondisi –
kondisi testing yang terstandard, maka dalam menjawab pertanyaan – pertanyaan
yang berhubungan dengan penjelasan suatu jawaban soal, baca kembali bagian yang
ditanyakan itu dari petunjuk yang dimaksud. Jangan menambah dan/atau mengurangi
penjelasan – penjelasan. Pembacaan petunjuk dilakukan dengan pelan, sehingga
setiap testee sudah dapat mengerti sebelum mengerjakan test.
-
Tanyakan apakah ada pertanyaan. Bila
semua pertanyaan telah dijawab, bacalah bagian akhir dari petunjuk cara
mengerjakan soal – soal test : yaitu bagian yang menyatakan jumlah waktu yang
disediakan untuk mengerjakan keseluruhan soal dalam buku test.
-
Tambahkan 2 kalimat berikut :
“ PERHATIKAN SUNGGUH –
SUNGGUH BAHWA HANYA DIHARUSKAN UNTUK MEMILIH SATU PILIHAN JAWABAN BAGI SETIAP
SOAL. JIKA MEMILIH LEBIH DARI SATU PILIHAN JAWABAN, TIDAK AKAN MEMPEROLEH NILAI
UNTUK SOAL YANG BERSANGKUTAN.”
Ø
Langkah 6 : Waktu mengerjakan test :
Setelah selesai
membacakan petunjuk – petunjuk test dan menjawab pertanyaan yang diajukan, maka
katakan dengan jelas dan tegas : “ SUDAH SIAP SEMUANYA ? MULAI !.” Sejak saat
itu testee tidak boleh berbicara lagi dan mulai mengerjakan test. Sementara
testee mengerjakan test, maka tester dapat melakukan :
-
Memeriksa apakah soal test, sudah
dikerjakan dengan benar.
-
Apakah testee sudah mengerjakan soal
yang dimaksud.
-
Apakah antara testee tidak saling
bekerja sama.
-
Mengisi berita acara (bila ada).
-
Mempersiapkan test yang akan disampaikan
pada waktu yang berikutnya (misal : menyelipkan lembar jawaban pada buku soal,
membaca aturan tiap test, membagi soal pada masing – masing meja testee dengan
cara terbalik dan sebagainya).
-
Semua aktivitas di atas dilakukan tanpa
mengganggu konsentrasi testee.
-
Jika seorang calon harus diberitahu
sesuatu (misal : karena salah cara mengerjakan dsb), maka ini harus diberitahu
secara individual dan setenang mungkin (jangan terlalu keras, sehingga
mengganggu teman yang lain).
-
Pada akhir dari batas waktu perintahkan
kepada testee untuk berhenti dengan mengatakan :” BERHENTI ! SEMUA HARUS
BERHENTI, MESKIPUN MASIH ADA SOAL YANG BELUM SELESAI DIKERJAKAN! LETAKKAN ALAT
TULIS !.” Perhatikan apakah semua testee sudah mengerjakan/mematuhi perintah
itu.
-
Demikian selanjutnya untuk tiap bagian
test, atau sub-test, selalu diulangi langkah – langkah dari nomor 5 sampai
nomor 6.
Ø
Langkah 7 : Mengumpulkan bahan – bahan
testing :
Setelah testee berhenti semuanya,
kumpulkan buku test dan lembar jawaban. Harus diperhatikan dengan sungguh –
sungguh, bahwa jumlah dari bahan – bahan yang dikumpulkan itu harus sama dengan
jumlah testee. Setelah jumlahnya benar, maka testee baru diperintahkan keluar
ruangan testing, untuk istirahat atau pulang.
Ø
Langkah 8 : Mengembalikan bahan – bahan
testing :
Buku test, lembar jawaban harus
diserahkan kepada koordinator pelaksanaan test. Jumlah buku test, lembar
jawaban harus sama jumlahnya dengan jumlah yang diberikan oleh coordinator.
Demikianlah selanjutnya untuk setiap pelaksanaan test,
selalu diulangi langkah – langkah dari nomor 1 sampai nomor 8.
0 komentar:
Posting Komentar