“BEBERAPA SOAL KHUSUS DALAM TES PSIKOLOGI”

Minggu, 09 Oktober 2011

MAKALAH
TESTING PSIKOLOGIS SEBAGAI TEHNIK MEMAHAMI INDIVIDU

“BEBERAPA SOAL KHUSUS DALAM TES PSIKOLOGI”
 



 Logo UNS





Disusun Oleh :
1.      Anfa Muarif Wicaksana          ( K3110006 )
2.      Benty Wiharani                       ( K3110013 )
3.      HaningNikitasari                     ( K3110032 )
4.      Rani Kurniasih                        ( K3110054 )


PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
BAB III
BEBERAPA SOAL KHUSUS DALAM TEST PSIKOLOGI

A.    Siapakah yang Berhak Melakukan Diagnosis Psikologis
Menurut Sumadi Surjabrata (1984), secara ideal teoritis hanya para ahli psikologi dan mereka yang mendapatkan latihan khusus untuk lapangan psikodiagnotik berhak melakukan diagnosis psikologi.
Namun dalam praktek tidaklah demikian, karena ada orang-orang tertentu yang karena profesinya, melakukan diagnosis pdikologis itu, walaupun mereka tidak mendapat didikan khusus untuk itu. Misalnya : para dokter, psikiater, guru, konselor, personalia perusahaan, pimpinan kantor/perusahaan dan sebagainya. Individu/petugas yang melakukan diagnostik psikologi disebut juga sebagai Psikodiagnostikus.

B.     Macam-macam kegiatan diagnosis yang dapat dilakukan yaitu :
v  Diagnosis untuk keperluan latihan / pendidikan :
Para calon ahli psikologi dan orang-orang yang mempelajari psikodiagnostik tentu saja dapat melakukan diagnostis psikologis itu sebagai latihan. Diagnosis psikologis adalah masalah dapat atau tidak dapat mengerjakan. Oleh karena itu study dalam lapangan ini perlu dapat melakukan praktikum atau latihan.
v  Diagnosis mengenai prestasi belajar :
Para pendidik harus menilai hasil dari kegiatan belajar mengajar dalam kelas dalam mata pelajaran tertentu yang di bima. Dan kegiatan menilai ini berarti melakuakn diagnosis, dengan mempergunakan alat tes tertentu. Alat tes yang dipergunakan disebut juga dengan alat tes prestasi belajar. Tetapi bila dalam hal ini nampak gejala-gejala kelainan atau ketidak normalan, maka seharusnya mendapatkan bantuan dari para ahlinya.

v  Diagnosis dengan mempergunakan tes psikologis :
Diagnosis-diagnosis yang mendasarkan diri kepada tes, hanya dapat diserhakan atau dikerjakan oleh ahli psikologi, atau mereka yang mendapatkan pendidikan khusus mengenai testing psikologis. Karena tes psikologis sebagai alat, manfaatnya tergantu kepada siapa yang mempergunakan dan bagiman tes itu dipergunakan. Bila dilakukan oleh orang-orang yang ahli dalam mempergunakannya dengan penuh tanggungjawab, tes psikologis akan sangat berguna, akan tetapi bila dilakukan oleh orang yang bukan ahli, mungkin akan sangat berbahaya. Karena hasil atau interprestasi yang diberikan tidak benar, sehingga konsep diri dan pengertian terhadap individu yang bersangkutan akan salah, sehingga mempengaruhi kehiupa selanjutnya.

C.    Petunjuk-petunjuk pengadministrasian test :
v  Petunjuk umum
Petunjuk-petunjuk berikut harus di perhatikan secara sungguh-sungguh dalam pengadministrasian suatu test :
1)      Dalam memberikan test jangan sampai menyimpang dari prosedur yang telah digariskan dalam buku petunjuk masing-masing test.
2)      Usahakanlah memegang teguh dari kata-kata dan atau kalimat-kalimat yang sudah dicantumkan dalam petunjuk-petunjuk setiap test.
3)      Pertanyaan-pertanyan yang diajukan oleh testee selama mereka menerima penjelasan tentang contoh- contoh soal atau soal soal latihan harus dijawab dengan pedoman sebagai berikut :
-          Jika pertanyan itu berhubungan dengan penjelasan suatu jawaban soal, maka petunjuk yang berhubungan dengan itu harus dibaca kembali, jangan diubah, ditambah dan dikurangi.
-          Jika pertanyaan itu berhubungan dengan detail-detail dari prosedur, misalnya dimana jawaban harus diletakkan, cara memberi tanda dan sebagainya, maka hal tersebut harus dijawab secara langsung. Tegaskan, bahwa setengah mulai mengerjkan test, tidak boleh mengajkan pertanyaan.
4)      Disamping memegang teguh pada petunjuk-petunjuk khusus, maka harus dicegah adanya gangguan-gangguan perasaan atau kehatan, misalnya :
Perasaan takut, tegang, tertekan, bingung, lelah, sakit, pusing, dan sebagainya pada testee.
5)      Jagalah sampai testee melihat soal-soal test sebelum waktunya, karena akan Akan mengganggu konsentrasi baik individu yang bersangkutan dan individu yang lain. Usahakan jangan sampai terjadi saling kerjasama antara testee satu dengan lainnya, karena hasil test menjadi tidak valid.
6)      Pakailah stop watch atau petunjuk waktu lain (jam yang memiliki petunjuk  atau jarum detik). Jika memakai petunjuk waktu jam, catatlah dengan seksama waktu dimulai dan berakhirnya test. Batas waktu tiap-tiap test harus diikuti dengan teliti dan sungguh-sungguh.
7)      Untuk menulis jawaban test, dengan member tanda silang (x), dapat dipergunakan alat tulis : pensil, ball point, atau pulpen. Untuk mengisi data identitas, sebaiknya diisi dengan bolpoint, menggunakn huruf balok (huruf besar), supaya mudah terbaca. Kertas buram di persiapkan hanya untuk mengerjakan test bakat numerical.

v  Petunjuk khusus
Langkah-langkah pemberian test berikut ini harus  dilaksanakan secara hirarchis oleh pemberi test (tester). Untuk lebih memudahkan mengikuti petunjuk ini, pemberi test (tester) diharapkan terlebih dahulu mempelajari petunjuk cara mengerjakan test yang ada pada setiap buku test.
Berikut ini langkah-langkah dalam memberikan setiap test :
Ø  Langkah 1  : Meneliti bahan-bahan testing :
Meneliti macam dan jumlah bahan-bahan test yang diterima, sebelum test dilaksanakan yaitu :
-          Kelengkapan buku test (materi)buku ya
-          Jumlah bukuu test (materi), yang jumlahnya buku yang dibagikan harus sama dengan jumlah buku pada waktu dikumpulin kembali setelah pelaksanaan test.
-          Lembar jawaban test
-          Berita acara test (berisi tentang test yang diberikan dan waktu yang disediakaan.
Ø  Langkah 2 : mengatur tempat duduk peserta test (testee)
Memeriksa dan mengatur – jika diperlukan – sehingga tidak ada kemungkinan testee saling bekerja sama, diusahakan testee dapat duduk dengan posisi yang memenuhi syarat.
Maksudnya jumlah testee, tempat duduk testee, situasi ruangan, kondisi lingkungan memenuhi syarat test, sehingga dapat mendukung dicapainya hasil test yang maksimal.
Ø  Langkah 3 : menjelaskan tujuan test, tata tertib test :
Tujuan diadakan testing sangat penting disampaikan kepada siswa (testee), karena mengetahui tujuan diadakan testing, maka testee akan memeahami pentingnya arti dari hasi test bagi diri mereka.
Ø  Langkah 4 :Membagi dan menerangkan lembar jawaban dan buku test. Perincian langkah – langkah sebagai berikut :
a.       Membagikan lembar jawaban dan kertas buram ( pada test bakat numerical, dilakukan tes lebih dahulu setelah itu dilakukan pembagian buku test ).
b.      Sebelum membagikan buku test itu, beritahukan pada siswa ( testee ), bahwa tidak diperkenankan untuk membuka buku tes, karena waktu untuk membuka dan mengerjakan test, akan dilaksanakan secara serentak (bersama-sama).
Katakan : “ JANGAN MEMBUKA BUKU TEST INI SEBELUM DIPERINTAHKAN.”
Pemberi test (tester) harus yakin dan pasti bahwa para siswa (testee) sudah mengerti dan memperhatikan perintah itu.
c.       Pada waktu membagikan buku test, letakkan buku test secara terbalik, sehingga mereka tidak dapat membukanya.
d.      Jelaskan kepada testee (siswa), cara mengisi lembar jawaban, kemudian perintahkan untuk mengisi keterangan – keterangan yang diperlukan dalam lembar jawaban yang dimaksud. Pegang dan tunjukkanlah lembar jawaban itu, tunjukkan bagian – bagian yang perlu di isi (pada pemberi test harus ada buku test dan lembar jawaban untuk peragaan, dan hal ini penting karena pada masing – masing jenis test mempunyai petunjuk – petunjuk khusus yang harus di baca dari buku test tersebut).
e.       Tester dapat mengatakan demikian :
-          “ TULISLAH NAMA KALIAN, DAN KEMUDIAN PILIHLAH SALAH SATU DARI PERNYATAAN LAKI – LAKI ATAU PEREMPUAN (L/P) YANG ADA DIBELAKANG KOLOM NAMA.” Untuk nama ditulis dengan huruf balok (huruf besar agar mudah dibaca). Untuk mengisi jenis kelamin, dengan cara melingkari pernyataan yang sesuai dengan testee. Tunggulah sampai testee selesai mengisi.
-          “ KEMUDIAN TULISLAH NOMOR PENDAFTARAN, NOMOR TESTING, NOMOR INDUK (NOMOR ABSEN), ASAL SEKOLAH, KELAS, JURUSAN.” Tunggulah.
“ Tulislah nama fakultas, nama departemen/jurusan yang akan dipilih bila belum dijuruskan.” Jika testee belum terbagi dalam jurusan – jurusan, kolom ini dikosongkan saja. Tunggulah sampai selesai di isi.
-          “ KEMUDIAN ISILAH KOLOM TANGGAL LAHIR SUPAYA DI ISI DENGAN TANGGAL, BULAN DAN TAHUN KELAHIRAN MASING-MASING, SESUAI DENGAN KELAHIRAN YANG ADA PADA IJAZAH ATAU RAPORT.”
-          Sementara para siswa mengisi kolom keterangan seperti tersebut di atas, pada lembar jawaban, tester dan pembantunya memeriksa apakah testee sudah mengisi dengan benar, dengan jalan berkeliling kelas memeriksa tiap – tiap jawaban siswa.
Ø  Langkah 5 : Membaca petunjuk – petunjuk test :
-          Setiap bagian test atau test ada petunjuk cara mengerjakan soal test. Petunjuk itu ada di dalam setiap buku test. Tester harus membacakan petunjuk cara mengerjakan dan contoh soal dengan keras, sementara testee (siswa) membacanya dalam hati.
-          Bacalah setiap contoh soal dengan jelas sesuai dengan penjelasan yang terdapat di dalam buku test masing – masing.
-          Untuk menjaga dan memelihara kondisi – kondisi testing yang terstandard, maka dalam menjawab pertanyaan – pertanyaan yang berhubungan dengan penjelasan suatu jawaban soal, baca kembali bagian yang ditanyakan itu dari petunjuk yang dimaksud. Jangan menambah dan/atau mengurangi penjelasan – penjelasan. Pembacaan petunjuk dilakukan dengan pelan, sehingga setiap testee sudah dapat mengerti sebelum mengerjakan test.
-          Tanyakan apakah ada pertanyaan. Bila semua pertanyaan telah dijawab, bacalah bagian akhir dari petunjuk cara mengerjakan soal – soal test : yaitu bagian yang menyatakan jumlah waktu yang disediakan untuk mengerjakan keseluruhan soal dalam buku test.
-          Tambahkan 2 kalimat berikut :
“ PERHATIKAN SUNGGUH – SUNGGUH BAHWA HANYA DIHARUSKAN UNTUK MEMILIH SATU PILIHAN JAWABAN BAGI SETIAP SOAL. JIKA MEMILIH LEBIH DARI SATU PILIHAN JAWABAN, TIDAK AKAN MEMPEROLEH NILAI UNTUK SOAL YANG BERSANGKUTAN.”
Ø  Langkah 6 : Waktu mengerjakan test :
Setelah selesai membacakan petunjuk – petunjuk test dan menjawab pertanyaan yang diajukan, maka katakan dengan jelas dan tegas : “ SUDAH SIAP SEMUANYA ? MULAI !.” Sejak saat itu testee tidak boleh berbicara lagi dan mulai mengerjakan test. Sementara testee mengerjakan test, maka tester dapat melakukan :
-          Memeriksa apakah soal test, sudah dikerjakan dengan benar.
-          Apakah testee sudah mengerjakan soal yang dimaksud.
-          Apakah antara testee tidak saling bekerja sama.
-          Mengisi berita acara (bila ada).
-          Mempersiapkan test yang akan disampaikan pada waktu yang berikutnya (misal : menyelipkan lembar jawaban pada buku soal, membaca aturan tiap test, membagi soal pada masing – masing meja testee dengan cara terbalik dan sebagainya).
-          Semua aktivitas di atas dilakukan tanpa mengganggu konsentrasi testee.
-          Jika seorang calon harus diberitahu sesuatu (misal : karena salah cara mengerjakan dsb), maka ini harus diberitahu secara individual dan setenang mungkin (jangan terlalu keras, sehingga mengganggu teman yang lain).
-          Pada akhir dari batas waktu perintahkan kepada testee untuk berhenti dengan mengatakan :” BERHENTI ! SEMUA HARUS BERHENTI, MESKIPUN MASIH ADA SOAL YANG BELUM SELESAI DIKERJAKAN! LETAKKAN ALAT TULIS !.” Perhatikan apakah semua testee sudah mengerjakan/mematuhi perintah itu.
-          Demikian selanjutnya untuk tiap bagian test, atau sub-test, selalu diulangi langkah – langkah dari nomor 5 sampai nomor 6.
Ø  Langkah 7 : Mengumpulkan bahan – bahan testing :
                Setelah testee berhenti semuanya, kumpulkan buku test dan lembar jawaban. Harus diperhatikan dengan sungguh – sungguh, bahwa jumlah dari bahan – bahan yang dikumpulkan itu harus sama dengan jumlah testee. Setelah jumlahnya benar, maka testee baru diperintahkan keluar ruangan testing, untuk istirahat atau pulang.

Ø  Langkah 8 : Mengembalikan bahan – bahan testing :
                Buku test, lembar jawaban harus diserahkan kepada koordinator pelaksanaan test. Jumlah buku test, lembar jawaban harus sama jumlahnya dengan jumlah yang diberikan oleh coordinator.
            Demikianlah selanjutnya untuk setiap pelaksanaan test, selalu diulangi langkah – langkah dari nomor 1 sampai nomor 8.




0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut

Total Pageviews